Suatu hari ada anak yang bernama Danya . Danya anak pertama dari 2 bersaudara . Ia mempunyai adik laki-laki yang sangat nakal . Danya memang anak orang kaya tetapi ia tidak pernah sombong dan ia sangat senang bersahabat dengan siapa saja . Danya tinggal dengan nenek kakeknya karena ayah dan ibunya tinggal di luar negri . Danya adalah wanita yang cantik dan pintar . Ia bersekolah di SMP 39 dan sekarang ia lulus dan mendapatkan SMA di SMA 34 .
Ketika itu hari pertama masuk SMA dimulai . Danya merasa senang karena hari itu adalah hari yang ia nanti selama ia libur sekolah . Kemudian pembagian kelas dimulai . Danya mendapatkan kelas 10A . Dikelas itu hanya danya perwakilan dari SMP 39 . Maklum sekolah itu hanya menerima siswa-siswi yang memiliki nem 85.00 . Lalu, ia mencari bangku yang kosong . Akhirnya ia mendapatkan bangku yang ada di sebelah seorang perempuan . Kemudian, Danya duduk disebelahnya dan mengajak perempuan itu berkenal . Ternyata anak itu bernama Silva . Setelah berkenalan lalu mereka berbincang-bincang tentang SMP nya masing-masing, akhirnya mereka menjadi akrab , ke kantin bareng , duduk bareng , belajar bareng , jalan-jalan bareng .
Beberapa hari kemudian ketika mereka berdua kekantin, para cowok-cowok seperti melihat bidadari yang datang ke kantin sekolah mereka . Ternyata cowok-cowok itu takjub kepada kecantikan Danya . Danya dan Silva merasa agak risih dengan pandangan cowok-cowok yang ada di kantin . “dan, gila ya cowok-cowok yang dikantin tadi ngeliatin lo gitu banget”, ujar Silva . “Yaudah lah sil lo pikir gue ngga risih apa dengan keadaan yang tadi ? RISIH GILA ! hahaha”, ujar Danya . “Kalo seandainya lo ditembak sama salah satu cowok tadi lo mau terima ?”, tanya Silva kepada Danya . “Yaaaa…. Tergantung sil, dia baik apa enggak . Tapi gue lebih suka sama anak-anak futsal sih”, jawab Danya . “Ooooh gitu . tapi jangan ngelupain gue ya dan!’, seru Silva kepada Danya . “Yaelah slooow aja sih sil , lo tetep kok sahabat sejati gue”, kata Danya sambil merangkul Silva. Setelah itu , mereka menuju ke lantai 2 . Ketika di tangga mereka berdua bertemu dengan yang namanya Kinai . Kinai adalah siswi kelas 10B dan temannya Silva semasa SMP . akhirnya Silva berkenalan dengan Kinai . Setelah beberapa hari Danya menjadi akrab kepada Kinai . Mereka bertiga sering sekali ke kantin bareng .
Suatu hari ketika Danya menghampiri Silva , Silva menjadi aneh kepada Danya . Danya merasa Siva berubah seperti bukan Silva yang ia kenal dulu semenjak berteman dengan Kinai . Lalu ia mencari tau kenapa Silva berubah sikapnya kepada Danya . Setelah ia mencari tau, ternyata Silva telah pacaran dengan cowok yang di sukai oleh Danya . Tentu saja Danya terkejut sekali , karena ia tidak menyangka seorang sahabat yang selama ini ia percaya dan ia juga sering bercerita kepadanya diam-diam juga menyukai cowok yang ia suka.
Besoknya , ia mencari Silva . Ketika telah bertemu Silva ia langsung berkata, “Sil maksud lo apa pacaran sama cowok yang gue suka ?! Gue piker lo sahabat sejati gue ! ternyata ! munafik lo !”, seru Danya dengan nada yang sangat marah . “Dan dengerin penjelasan gue dulu , ini semua ngga kayak lo pikir dan”, kata Silva . “Halaaaah ! udahlah gue tau lo temenan ama gue Cuma ada maunya doing kan ?! dan lo temenan lagi ama Kinai karna mau manfaatin gue kan ?! udah ya sil ngga usah lo jelasin semuanya lagi ! semua udah jelas ! lo boleh pindah tempat duduk dimanapun lo mau ! asalkan jangan dengan gue !! inget tuh !!!!”, ujar Danya yang benar-benar marah . Silva hanya menangis di pelukan Kinai . Dan di saat itu pula Silva diputusi oleh cowok yang disukai Danya . Ia menyesali bahwa persahabatannya lebih penting daripada percintaan.
0 komentar:
Posting Komentar